(Artocarpus integra)
Klasifikasi :
Nangka (Artocarpus integra)
|
Kingdom : Plantae
Divisio : spermatophyta
Class :
magnoliopsida
Ordo : uricales
Family : noraceae
Genus : artocarpus
Spesies : Artocarpus integra
|
Ø Daun (Folium)
· Bagian-bagian daun Artocarpus integra
Daun Artocarpus integra mempunyai petiolus (tangkai daun) yang bentuknya silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya, dan lamina (helaian daun) yang berwarna hijau. Berdasarkan bagian-bagian Artocarpus integra yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan ini memiliki daun tidak lengkap. Mengenai susunan daun yang tidak lengkap, tumbuhan ini digolongkan dalam daun bertangkai, yaitu daun yang hanya terdiri dari petiolus dan lamina saja.
gambar daun Artocarpus integra |
Daun Artocarpus integra mempunyai petiolus (tangkai daun) yang bentuknya silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya, dan lamina (helaian daun) yang berwarna hijau. Berdasarkan bagian-bagian Artocarpus integra yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan ini memiliki daun tidak lengkap. Mengenai susunan daun yang tidak lengkap, tumbuhan ini digolongkan dalam daun bertangkai, yaitu daun yang hanya terdiri dari petiolus dan lamina saja.
gambar stipula pada Artocarpus integra |
Selain
bagian-bagian tersebut di atas, daun pada tumbuhan ini mempunyai alat tambahan
atau pelengkap yaitu berupa stipula (daun penumpu). Stipula ini berupa dua
helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat dengan pangkal
tangkai daun dan berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda. Daun penumpu
ini mudah sekali gugur.
Daun Artocarpus
integra memiliki bentuk daun (Circumscriptio) jorong (ovalis atau
ellipticus) yaitu jika perbandingan panjang : lebar =1 ½ - 2 : 1.
Apex folii (ujung daun) pada daun Artocarpus integra memiliki bentuk acuminatus (meruncing).
gambar lamina yang menunjukkan Apex folli acuminatus |
Bentuk basis folii (Pangkal daun) pada daun Artocarpus integra yaitu obtusus (tumpul).
gambar lamina yang menunjukkan basis folli obtusus |
Nervatio atau Vernatio merupakan susunan tulang-tulang
daun. Bagian-bagian daun Artocarpus
integra ada tiga yaitu :
(1) ibu
tulang daun (costa) yang merupakan terusan dari tangkai daun, memiliki ukuran paling besar dibandingkan dengan
dua bagian tulang yang lain dan terletak di tengah sehingga membelah daun,
(2)
tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
merupakan cabang dari costa dan memiliki ukuran yang lebih keci dari pada costa,
ada dua bentuk yaitu tulang cabang tingkat 1 yaitu tulang cabang yang langsung
berasal dari costa dan tulang cabang tingkat 2 yang merupakan cabang dari
tulang tingkat 1.
(3)
urat-urat daun (vena) merupakan tulang-tulang cabang yang kecil dan membentuk
susunan seperti jala. Tulang-tulang cabang tingkat 1 memperlihatkan sifat
tulang-tulang cabang tadi dekat tepi daun lalu membengkok ke atas, dan bertemu
dengan tulang cabang yang ada di atasnya, demikian berturut-turut.
Melihat arah tulang-tulang cabang yang besar pada
helaian daun, Daun Artocarpus integra dapat
digolongkan ke dalam daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis). Daun ini
mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan
terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang
cabang, sehingga susunannya seperti sirip-sirip pada ikan. Oleh karena itu
dinamakan daun bertulang menyirip.
Bagian-bagian
daun Artocarpus integra








Margo folii (tepi daun) pada Daun Artocarpus integra yaitu integer atau rata.
Intervenium (Daging daun) pada Daun Artocarpus integra yaitu seperti kertas
(papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar. Salah satu yang bisa
menjadi tanda bahwa Daun Artocarpus
integra memiliki Intervenium papyraceus jika daun ini disobek maka akan
terdengar suara “krek”.
Warna daun Artocarpus
integra pada permukaan atas dan bawahnya berbeda. Pada permukaan atas
warnanya hijau tua, sedangkan pada permukaan bawah warnanya lebih muda dari
pada permukaan atas dan agak keputih-putihan.


hijau muda
agak keputih-putihan
Permukaan atas

Kedaan permukaan atas pada daun Artocarpus integra ini licin (laevis) dan terlihat mengkilat
(nitidus). Sedangkan pada permukaan bawahnya jika diraba akan terasa berbulu
halus dan rapat atau disebut villosus.
·
Tata Letak Daun Pada Batang (Phyllotaxis)

Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa pada
setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja, oleh sebab itu tata letak daun Artocarpus integra ini dinamakan:
tersebar (folia sparsa). Jika diamati untuk mencapai daun yang tegak lurus
dengan daun pertama, melalui garis spiral yang terbentuk akan mengelilingi
batang sebanyak dua kali, dan daun yang dilewati selama itu sebanyak 5 daun,
maka diperoleh rumus daun 2/5. Sehingga sudut divergensinya diperoleh 2/5 x 3600
= 1440. arah putaran garis spiralnya yaitu berlawanan dengan arah
jarum jam.
Ø Batang (Caulis)

Permukaan batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun
penumpu.

Gambar bekas daun penumpu
Seiring dengan bertambahnya usia maka batang akan
mengalami pertumbuhan. Arah tumbuh batang pada Artocarpus integra ini adalah lurus ke atas maka disebut tegak
lurus (erectus). Batang ini memiliki percabangan, sama halnya dengan batang,
cabang juga mengalami pertumbuhan. Arah tumbuh cabang pada tumbuhan ini adalah
percabangan simpodial, dimana batang pokok sukar ditemukan, karena dalam
perkembangnnya mungkin terhenti atau kalah besar atau pertumbuhannya kalah
cepat dengan cabangnya. Jika dilihat cabang dengan batang pokok ini membentuk
sudut kurang lebih 450, oleh sebab itulah disebut arah tumbuh cabang
condong ke atas (patens).

Menurut panjang atau pendeknya umur, maka tumbuhan Artocarpus integra ini digolongkan ke
dalam tumbuhan menahun atau tumbuhan keras. Artocarpus
integra ini dapat mencapai umur sampai bertahun-tahun belum juga mati.
Ø Akar (Radix)
Sistem perakaran pada Artocarpus integra adalah akar tunggang
(radix primaria). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke
bawah, bercabang-cabang banyak , dan cabang – cabangnya bercabang lagi. Karena
itulah disebut akar tunggang yang bercabang (ramosus).
Gambar
sketsa akar Artocarpus integra





(Corpus
radicis)



Calyptra
Ø Bunga
Bunga Artocarpus
integra menurut letaknya digolongkan ke dalam flos lateralis atau flos
axillaris yaitu bunga yang terletak di ketiak daun. Susunan bunganya berkumpul
membentuk suatu rangkaian yang disebut bunga majemuk (anthotaxis atau
inflorescentia).


Gambar
Artocarpus integra tergolong flos
lateralis atau flos axillaris
Bertalian dengan urut-urutan mekarnya bunga, maka
bunga Artocarpus integra ini digolongkan ke dalam bunga majemuk tak
terbatas (inflorescentia racemosa). Pada bunga ini ibu tangkai dapat tumbuh
terus dan tidak bercabang, memiliki susunan yaitu semakin muda semakin dekat
dengan ujung ibu tangkai, mekarnya berturut-turut dari bawah ke atas. Dalam golongan
ini bunga Artocarpus integra masuk ke dalam bunga periuk (hypanthodium),
karena bunga ini memiliki ciri-ciri ujung ibu tangkai menebal, berdaging,
mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh
bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk silinder. Memiliki seludang
bunga (spatha), yaitu pelindung bunga yang besar, yang menyelubungi seluruh
bunga majemuk waktu belum mekar.
![]() |

Gambar bunga Artocarpus
integra yang memiliki spatha
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious),
perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang
tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk
gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di
pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum
samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur
masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan
menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam
bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.
Ø Buah
Buah pada Artocarpus
integra tergolong dalam buah semu, ini karena bagian yang dominan dari buah
tersebut bukan berasal dari bakal buah atau ovarium, tetapi berasal dari tenda
bunga (tepala) dan ibu tangkai (pedunculus). Pedunculus dan semua tepala akan
tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan-akan hanya hanya
menjadi satu buah saja.
Buah ini termasuk buah semu majemuk. Seperti yang
telah disebutkan di atas, dikatakan semu karena bagian dominan bukan berasal
dari ovarium tapi dari pedunculus yang tebal dan berdaging serta tepala yang
pada ujungnya berlekatan satu sama lain. Sedangkan dikatakan majemuk karena
buah ini berasal dari bunga majemuk (banyak bunga) dan banyak bakal buah (ovarium).









Ø Biji (semen)
Artocarpus
integra tergolong tumbuhan Angiospermae yaitu tumbuhan berbiji tertutup. Hal ini di
tandai dengan biji Artocarpus integra terbungkus
oleh carpell (daun buah atau daging buah).

Karena Artocarpus integra ini termasuk tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae), maka kulit biji atau spermodermisnya terdiri atas dua lapisan
yaitu Lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen). Jika dilihat
pada kulit luar biji ini dapat ditemukan bagian yang kelihatan kasar dan
mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Bagian ini
disebut pusar biji (hilus). Hilus merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar.




Hillus



Inti
biji (nucleus seminis)
Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albumen)
yang berisi cadangan makanan. Pada lembaga memperlihatkan tiga bagian utama
yaitu (1) radicula (akar lembaga atau calon akar) yang nantinya pada Artocarpus integra ini akan terus tumbuh
menjadi akar tunggang. (2) daun lembaga (cotyledo) merupakan tempat penimbun
makanan, tempat melakukan asimilasi dan sebagai alat penghisap makanan untuk
lembaga dari putih lembaga. (3) batang lembaga (cauliculus) yang dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu internodium epicotylum (ruas batang di atas
daun lembaga) dan internodium hypocotylum (ruas batang di bawah daun lembaga).
Batang lembaga beserta calon-calon daun disebut pucuk lembaga (plumula).
![]() |





![]() |
|||
![]() |
|||
hypocotylum plumula
epicotylum
Radicula (akar
lembaga)
Tumbuhan Artocarpus
integra ini bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (cotyledo)
yang tidak setangkup. Oleh sebab itu tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji belah
(Dicotyledoneae).
Perkecambahan pada biji Artocarpus integra ini adalah perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis).
Hal ini ditunjukkan oleh daun lembaga yang tidak terangkat ke atas dengan kata
lain daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji dan tetap di dalam tanah.
Ini terjadi karena epikotil tumbuh lebih cepat daripada hipokotil.

Gambar
perkecambahan hypogaeis
sumbernya mana?
BalasHapus